Sahabat Sukses ,
Sebagai pembicara ataupun trainer, godaan untuk tampak canggih itu selalu saja menyelimuti dan menggoda. Namun layaknya perilaku setan, maka hal-hal yang tampaknya nikmat dan indah itu, justru sering kali merusak keindahan dan kebahagiaan hidup kita.
Tidak banyak orang yang mampu berbicara secara membumi. Artinya berbicara dengan bahasa audience dan sesuai dengan hal-hal yang dipahami audience. Apakah kata Holistic, comprehensive, perspective, Enghuraceted, Endurance, Sohiptaecope, naratu, pantera, epoch, das heiäx, Hoax, Martque, Server, Remote Access, Ansich dan Eoruprotea, cukup mudah untuk Anda pahami?
Membumi juga termasuk didalamnya contoh contoh. Sering kali kita mengambil contoh yang bombastis, misalnya kesuksesan Bill Gates. Bisa jadi ini bagus, namun bisa juga ini, merupakan contoh yang membahayakan. Jika saja audience tidak pas. Mungkin audience tidak mengenal Bill Gates, namun bisa jadi karena kesuksesan Bill Gates terlalu jauh dengan kondisi kehdupanya. Kesuksesan Sokaryo yang berhasil menyekolahkan seluruh adik-adiknya menjadi sarjana, justru jauh lebih menginspirasi.
Apakah Anda tahu kesuksesan Bill Gates membangun Microsoft, Kesuksesan Paul Allen, kesuksesan Jack Welch, kesuksesan Bryan Tracy, Kesuksesan Donovan Tramingway, John Waracas Deny, Kesuksesan Alia Traverick, Kisah luar biasa Brown Schratresch?
Saya sangat yakin Anda tidak tahu? Paling Pol Anda hanya tahu 4 tokoh yang sering kali disebut sebut. Nah inilah yang saya maksudkan pentingnya membumi dalam bicara bukan mebumingungkan.
Ada beberapa unsur mengajar yang membumi.
- Sederhana baik dalam kalimat dan penjelasan
- Dekat, pandai mengambil contoh yang dekat. Dekat dengan pekerjaannya sehari hari, dekat dengan aktivitasnya, budayanya bahkan setting waktunya.
- Sesuai dengan level pemahaman dan kemampuan audience.
- Andapun tidak menjaga jarak (bangun kedekatan)
- Tidak sombong dan tidak minder
- Menghindari istilah asing
- Menghindari contoh-contoh asing
- Memanfaatkan kesamaan
- Positive
- Prinsip: yang terbodoh pun tahu dan mengerti
- Menghindari perasaan ingin dibilang lebih pintar, namun justru yang lebih penting, semangat untuk memahamkan dan perasaan menyayangi audience yang menyala dalam dada.
- Tidak khawatir dibilang kuno/kampung, karena mengambil contoh-contoh tradisional.
Mengajar atau berbicara di depan publik adalah proses KOMUNIKASI. Anda sedang berkomunikasi, bukan semata-mata menyampaikan materi. Bangunlah komunikasi, check dan re-check terus, apakah Anda dan audience masih nyambung, atau sudah mulai tuuuuulaaaaalit
Bagi Anda yang masih bujangan, anda tidak perlu kaya dan pintar untuk bisa mendapatkan GADIS cantik, ataupun bintang sinetron, karena dari beberapa pertanyaan yang diajukan para presenter dalam acara infotainment, pada mereka tentang kekasihnya, mereka biasanya hanya memberi alasan sederhana : Ya nyambung saja kalau ngobrol
Sayapun sangat yakin CUSTOMER anda akan dengan mudah memutuskan REORDER dengan alasan yang sama: Ya nyambung saja kalau ngajar.
* Oh ya, agar anda tidak penasaran, sebenarnya : Kesuksesan Donovan Tramingway, John Waracas Deny, Kesuksesan Alia Traverick, Kisah luar biasa Brown Schratresch, hanyalah sebuah kisah dan nama rekaan. Nah! Paling tidak Anda merasakan, bagaimana rasanya menjadi audience yang tidak bisa nyambung dengan contoh-contoh yang diberikan.
Baik Sahabat Sukses , Semoga hal sederhana ini memberi inspirasi bagi Anda. Selamat membumi!