Seekor monyet
yang diterkam
buaya, tentu
bisa saja
menyalahkan
teman-teman yang
lain, mengapa
tidak membantu.
Sekali mulai
menyalahkan,
maka bersamaan
dengan itu pula
sang monyet
mulai melemahkan
dirinya dan
mulai
mengijinkan
buaya untuk
melahapnya. Itu
adalah risiko
menyerah. Namun
akan berbeda
dengan
mentalitas yang
pantang menyerah
sampai titik
darah
penghabisan.
Biarlah aku mati,
namun dengan
keteguhan dan
keberanian yang
tinggi. Musuh
akan
menghabiskan
energinya untuk
melangkahi
bangkaiku.
Itulah kira kira
yang terlontar
dari mulut
monyet yang
tertangkap buaya.
Dengan sekuat
tenaga, dengan
segala akal,
dengan segala
kemampuan diri
dan fokus pada
apa-apa yang
dimiliki dan
yang masih bisa
dikendalikan.
Meronta sekuat
tenaga dan Sang
monyet terbebas
dari mara bahaya.
Menyerah?
Sepintas seakan
tawaran yang
nyaman, yaitu
istirahat
sejenak, namun
kenyataannya
mulut buaya
terus menyerang.
Menyerah
sepertinya
sebuah tawaran
yang indah dan
nyaman, namun
kenyataanya,
kehidupan ini
selalu siap
menelan kita.
Tidak boleh
lengah, tidak
boleh lemah.
Berusahalah
sekuat tenaga,
keluar dari
mulut buaya.
Setelah anda
keluar dari
kesulitan, maka
ada saatnya
untuk sedikit
lega dan kembali
menikmati udara
segar, dan
selalu waspada.
Sahabat sukses?
{ernahkan anda
mendapat tawaran
untuk menyerah?
Pernahkah anda
mendapat
teriakan untuk
menyerah?
Pernahkah anda
dicemooh?
Ditertawakan?
diteriakin :tidak
mungkin! Hati
hati, sekali
anda
mendengarnya,
maka kepala anda
akan masuk dalam
mulut buaya
kehidupan yang
siap melumatkan
kehidupan anda,
mimpi besar anda
dan kesuksesan
yang spektakuler!
Salam Perubahan!
Hari Subagya
www.bisnispartner.com