Bersinar dan Mewangi
Dikutip dari buku :TIME TO CHANGE by Hari Subagya
|
Life begins at the end of your comfort zone. Saya suka Simon, salah satu juri atau komentator dalam American Idol. Dalam memberi komentar, Simon lebih sering mengeluarkan statement yang tidak basa-basi. Walau terdengar kurang enak, namun komentarnya bisa memacu untuk perubahan yang lebih baik. Kritiknya kadang sangat pedas dan membuat sesak hati.
Anda akan maju bila bertemu dengan Simon-Simon dalam kehidupan anda. Orang yang memberikan kritik-kritik atau pendapat-pendapat dengan jujur dan terus terang.
Saat ini, anda harus mulai merubah sikap anda terhadap kritik. Dengarkan dengan baik, jangan anda tolak mentah-mentah! (defense) Dengarkan sampai tuntas kritik-kritik yang anda terima. Ini adalah masukan yang baik. |
Dapatkan Kritik dan kesulitan hidup membuat anda lebih sukses? Tentu tergantung pada anda. Sedikit saya akan menceritakan sebuah kisah yang sangat pas untuk menggambarkan diri kita bila tertimpa musibah dan kesulitan. Begitu juga menerima kritik dan kecaman.
Saya memiliki cerita yang cukup menarik. Kisah seorang yang mengadu pada Ayahnya. Mengapa hidupnya begitu sulit dan terpuruk. Sudah banyak usaha dan kerja keras dia lakukan, namun belum juga memberikan hasil. Keletihan dan kelelahan tampak pada raut wajahnya yang sudah mulai tidak muda lagi.
Sang ayah pun mencoba memberi simpati dan perhatian pada apa yang diungkapkan anaknya. Tidak lama sang ayah mengambil tiga mangkok dan teko berisi air penuh. Teko yang penuh air kemudian di rebus hingga mendidih.
Mangkok-mangkok dijejer rapi, dan sang ayah mulai mengisi mankok dengan wortel, telur dan Kopi. Setelah air mendidih, dituangkannya air panas tersebut ke dalam mangkok-mangkok yang telah berisi wortel, teleur dan kopi. Sang anak memperhatikan dengan penuh tanda tanya.
“Anakku, lihatlah ketiga mangkok ini” Perintahnya dan sang anakpun mendekat.
“Ada apa, Yah ?” Tanyanya ingin tahu.
“Air panas ini adalah kesulitan hidup, deraan petaka dan cobaan yang kita alami dalam perjuangan menuju sukses. Aku minta kamu perhatikan ketiga benda di dalam mangkon ini.” Perintah sang ayah sambil merapikan mangkok-mangkok.
“Baik, Yah.” Sang anak menuruti perintah sang ayah.
“Lihatlah ini mangkok pertama berisi wortel, setelah tertimpa kesulitan berupa air panas, dia menjadi lembek dan tidak berdaya.” Jelas sang Ayah sambil berpindah ke mangkok kedua.
“Mangkok kedua yang berisi telur ini, perhatikan! Telur yang tadinya cair dan lebut menjadi keras. Dan mangkok ketiga yang berisi kopi, Coba cium aromanya.” Sang ayah memerintahkan mencium aroma kopi yang sedap dari mangkok ketiga.
“Harum. Sedap.” Jawab sang anak singkat dan masih belum mengerti arah pembicaraan sang ayah.
“Walau kesulitan menimpamu, jadilah kamu seperti kopi ini. Kesulitan justru membuatmu menjadi sedap dan harum. Kesulitan justru memberimu kesempatan untuk menunjukan siapa sebenarnya dirimu. Tebarkan wangimu saat-saat kesulitan datang. Jangan seperti wortel yang jadi lembek atau telur yang jadi keras. Jadilah seperti kopi yang menebarkan aroma wangi di saat-saat kesulitan datang.” Terang sang ayah dengan penuh kasih pada anaknya.
Cerita ini sangat menggugah hati bagi kita yang dilanda kesulitan. Apa anda akan lemah dan lembek? Atau menjadi orang yang kaku dan keras membatu, atau justru anda akan ambil kesempatan ini untuk mempromosikan “kewangian” anda dan menunjukan kemampuan sejati anda.
Sekarang saatnya anda menjadi kopi yang wangi, dibanding hanya mengumbar keluhan-keluhan yang tidak berarti. Tunjukan pada dunia, bahwa anda cukup kuat dan mampu mengatasi segala kesulitan yang anda hadapi. Tunjukan kalau anda adalah pribadi yang tangguh yang mampu bertahan dalam badai dan makin bersinar ditimpa gesekan-gesekan mesin gerinda kehidupan, yang membuat anda menjadi permata yang berkilau-kilau.
Sikap tangguh anda menghadapi tatangan dan kesulitan, bisa membuat anda menjadi manusia yang sangat sukses. Manusia yang bersinar dan mewangi, seharum kopi panas yang bisa menghilangkan rasa kantuk dan lemah semangat. Milikilah komitmen untuk menjadi orang yang tangguh. Komitmen yang kuat untuk tetap berjuang apapun yang terjadi.
“You never will be the person you can be if pressure, tension and discipline are taken out of your life.”--James G. Bilkey
|