Sahabat sukses,
Wow. Masa kampanye telah
datang. Kita akan mendengar banyak janji dan sumpah. Namun apakah
sumpah mereka akan efektif?
Sumpah? Mengapa Gajah Mada bersumpah?
Mengapa banyak para prajurit bersumpah, mengapa banyak pendekar kungfu juga
melakukan sumpah. Dan akhirnya bisa menjadi kenyataan. Apa sebenarnya
kekuatan sumpah? Bagaimana sumpah yang efektif?
Apakah ada sumpah yang efektif dan apakah ada
sumpah yang kosong?
Sumpah yang kosong contohnya adalah:
- Saya bersumpah akan menikahinya.
- Saya bersumpah akan lulus ujian
- Saya bersumpah akan menjual sesuai target
atau lebih
- Saya bersumpah akan menjadi suami yang baik
- Saya bersumpah akan menjadi anak buah yang
loyal
- Saya bersumpah akan memperhatikan
kesejahteraan karyawan
- Saya bersumpah akan mendukung manager saya
- Saya bersumpah akan memikirkan rakyat
- Saya berjanji akan mencintaimu seumur
hidupku.
- Saya bersumpah akan...
- Saya bersumpah akan
Coba sahabat sukses perhatikan sumpah-sumpah
kosong diatas. Ini adalah sumpah yang kosong, yang tidak akan banyak
membantu. Pernyataan seperti di atas itu adalah statement yang
lemah, sumpah yang lemah, yang sangat mudah dilupakan dan juga sangat ringan
sangsinya ketika tidak tercapai. Bahkan mudah sekali berkelitnya.
Sekarang
perhatikan Sumpah yang legendaris. Sukses dan terkenal,
yaitu sumpah Palapa dari seorang Patih Gajah Mada.
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh
Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi
Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang
berbunyi,
- Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah
Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring
Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali,
Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Terjemahannya,
- Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa.
Beliau Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan)
melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang,
Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan)
melepaskan puasa".
Mengapa sumpah dari seorang Gajah Mada ini
membawa hasil yang gemilang. Sumpah memiliki kekuatan, karena sumpah ada dua
unsur didalamnya. Unsur pertama adalah SAKSI.
Sumpah ini disaksikan oleh kalayak, jadi sudah menjadi pengetahuan publik,
yang merupakan kontrol sosial. Ketika banyak yang tahu, diharapkan menjadi
kontrol dari sumpahnya. Unsur yang ke dua adalam
SANGSI. Sangsi ini lah yang akan mengontrol dirinya untuk selalu
konsisten pada sumpahnya.
Sumpah yang dilakukan Gajah Mada adalah bentuk
sumpah yang efektif. Jadi meletakan sangsi di depan tepat pada saat sumpah
diucapkan dan terlepas dari sangsi ketika hal itu tercapai. Sumpah Palapa
adalah model yang sempurna. Puasa, merupakan triger/anchor untuk Gajah Mada
bahwa Dia harus menaklukan/mempersatukan Nusantara. Setiap Hari Gajah Mada
akan fokus pada komitmentnya, pada sumpahnya pada janjinya.
Sungguh Bentuk Janji semacam inilah yang
seharusnya akan keluar dari para juru Kampanye, para pemimpin partai, para
calon president, Para calon gubenur dan Bupati. Pola sumpah ini akan efektif
dan kemungkinan berhasilnya lebih besar.
Seorang calon president
"Saya berjanji, tidak akan makan lebih dari
sekali sampai , sebelum seluruh rakyat Indonesia bebas dari kelaparan"
Calon Gubenur
"Saya berjanji, tidak akan minum teh
hangat/panas manis, sampai proses birokrasi departemen saya bersih dari
korupsi"
Salesman
"Saya berjanji tidak akan merokok, sebelum
target bulanan saya tercapai"
Penulis Buku
"Saya tidak akan pernah tidur sebelum jam 01
Malam, sebelum naskah buku saya selesai"
Meletakan sangsi langsung berlaku, sangat baik.
Sangsi ini tidak musti yang berat, namun cukup men-triger kita agar fokus
pada tujuan. Sumpah dan janji bisa anda gunakan untuk target-target kecil
anda. Anda boleh bersumpah soal pencapaian-pencapaian yang anda inginkan.
Sahabat sukses,
Anda memiliki target dan mimpi-mimpi untuk dua
atau tiga tahun kedepan? Bagaimana supaya selalu fokus terhadap apa yang
ingin anda capai? Nah Anda bisa menggunakan methode SUMPAH ala Gajah Mada.
Mungkin ini juga bisa sebagai bahan pertimbangan
menghadapi pemilu 2009. Supaya kita bisa mengenali sedikit perbedaan sumpah
dan janji yang baik dan sungguh sungguh. Kalau berjanji biasanya tidak ada
unsur sangsi/risiko, maka itu sebabnya banyak Janji-janji yang hilang begitu
saja tanpa ada pertanggung- jawaban, dan biasanya janji sering tidak
terpenuhi. Bagi Anda yang juga terlibat dengan KAMPANYE, nah jika anda
berjanji, maka kurang kuat efeknya, apalagi historical data ingkar janji
sudah begitu banyaknya.
Bagaimana kalau Anda bersumpah, seperti seorang
Gajah Mada.
"Saya akan menabung minimal 2 Juta/per bulan
langsung potong dari gaji, apapun yang terjadi tidak akan saya ambil sampai
mencapai 100 Juta"
"Saya tidak akan minum kopi, sebelum membeli
mobil Honda Jazz Baru dari dealer secara CASH"
Seorang sahabat mengirimi saya tentang
target-target dan rencana di tahun 2009. Target yang bagus, sasaran yang
jelas. Ini luar biasa! Saya mencoba menawarkan tambahan kekuatan. Bagaimana
dengan bersumpah. Apa yang Anda senangi? Bangun Siang? Nah Bersumpahlah
untuk selalu bangun Jam 4.00 setiap hari, sebelum targetnya tercapai.
Mudah-mudahan akan selalu menjadi triger atas cita-cita kita, layaknya Gajah
Mada yang selalu ingat dengan target dan tujuannya, ketika perutnya terasa
lapar dan air liurnya mulai keluar ketika melihat makanan yang berselera.
Gajah Mada semakin bersemangat untuk segera "Mempersatukan Nusantara"
Salam Perubahan
Hari Subagya