“Provide good eye
contact with the
person talking. Eye
contact is very
powerful as a form
of attention.”
--William Zella
Halo!
Wah sekarang saatnya
bicara soal
follow-up.
Anda pasti menyadari
follow-up sangat
penting, namun
banyak kesalahan dan
kealfaan dalam mem-follow-up
prospek. Follow up
bisa lebih penting
dari pertemuan awal
lho?! Pertemuan
awal adalah pembuka
pintu yang kadang
bisa langsung
menghasilkan sales
atau closing, namun
tidak sedikit produk
dan jasa yang
membutuhkan proses
lebih panjang.
Produk seperti
mesin pabrik,
konsultan, Software,
training hampir
semua membutuhkan
proses lebih dari
satu kali pertemuan.
Dalam hal ini
follow-up menjadi
seni tersendiri.
Kesempurnaan anda
dalam melakukan
follow-up bisa
menjadi kunci sukses
penjualan anda.
Begitu sebaliknya.
Kesalahan kecil
dalam follow-up bisa
berakibat kiamat.
Prospek anda akan
menghindar dan
enggan berkomunikasi
lagi dengan anda.
Coba kita cermati
beberapa cara
effektif dalam
melakukan follow-up
·
Yakinkan kalau anda
telah membuat
jadwal follow-up
dan perencanaan
aktifitas anda
dengan disiplin
·
Hati-hati melihat
dan memahami prospek.
Jangan perlakukan
sama rata. Ingat
tidak semua prospek
sama.
·
Catat hal hal
penting
yang muncul dalam
percakapan anda
dengan prospek atau
calon customer.
Kalau perlu gunakan
software program
seperti contact
management. Catat
dengan baik dan anda
bisa gunakan untuk
pertemuan berikutnya.
·
Jangan tinggalkan
prospek
anda. Perlakukan
seakan-akan prospek
tersebut
satu-satunya calon
customer anda.
·
Buat hubungan lebih
dekat.
Atur pertemuan
berikut, penawaran
alternatif product
atau presentasi
lanjutan.
·
Gali terus informasi
prospek anda,
sehingga anda
mengenali betul
kebutuhanya.
·
Gunakan waktu
seeffisien mungkin,
sehingga tidak
terkesan anda tidak
ada kerjaan lain.
·
Atur baik-baik!
Tidak mesti lari
sprint, namun
kadang-kandang anda
sedang lari
marathon. Perjuangan
panjang namun tidak
perlu forsir tenaga
di awal.
·
Yakinkan kalau anda
menghubungi, anda
memiliki alasan
yang baik dan cukup
kuat, mengapa anda
menelponnya atau
mendatanginya
·
Dengarkan
apa yang mereka
katakan pada anda.
Bukan mereka harus
mendengarkan apa
yang ingin anda
kerjakan.
“Tampilah sebagai
orang yang akan
membantu menangani
problem customer
anda, ketimbang
menjual produk anda”
Baik! Mungkin
inspirasi hari ini
untuk mem-follow-up
prospek anda cukup,
namun anda harus
ingat! Tidak boleh
lupa tip yang satu
ini: “Tampilah
sebagai orang yang
akan membantu
menangani problem
customer anda,
ketimbang menjual
produk anda”
Customer anda
membutuhkan solusi.
Tangkap baik-baik
kebutuhan dan
kesulitanya dari
berbagai aspek.
Pahami benar-benar,
bahkan hingga proses
pengambilan
keputusan di prospek
anda. Bersikaplah
hormat dan simpatik,
sehingga prospek
anda merasa kalau
anda berada di
pihaknya.
Dalam hal melakukan
follow-up, ada hal
yang sangat
berbahaya yang
sering dilakukan
oleh salesperson.
Mereka mudah sekali
berjanji. Bahkan
berjanji pada
hal-hal yang bukan
kapasitasnya. “Yang
penting DEAL soal
yang ini urusan
nanti department
lain.” Ini berbahaya!
Anda masih ingat?
Anda tidak boleh
hanya fokus pada
komisi penjualan.
Penjualan anda hari
ini, harus anda
maksudkan untuk
penjualan berikutnya.
Jadi, hati hati
dalam memberikan
janji.
Berjanji
Seorang salesman
sering kali terjebak
dalam kesulitan.
Dimana anda atau
team harus membuat
sebuah janji. Kalau
anda tidak berjanji,
maka customer anda
akan terus mengeluh
atas hal yang tidak
menyenangkan, atau
berharap mendapat
sesuatu dari anda
dan mengejarnya
terus.
Biasanya salesman
atau orang-orang
yang berhadapan
langsung dengan
consumen, MUDAH
SEKALI BERJANJI.
Asal mereka diam.
Hati-hati. Ini bisa
berbahaya, karena
ini hanya menunda
sementara saja. Jika
anda mengingkari,
maka kekecewaannya
bisa berlipat-lipat.
Kemarahanya bisa
menjadi-jadi. Kalau
anda berjanji
tulislah. Buatlah
triger agar anda
ingat. Segera
sampaikan pada rekan
kerja anda terkait
dan bila anda tidak
bisa memenuhi janji
anda jangan tunggu
sampai waktunya
tiba, atau bahkan
beberapa hari
setelah waktu yang
dijanjikan.
Hubungilah dan
berikan informasi
beberapa hari
sebelum waktu yang
anda janjikan, kalau
anda tidak bisa
memenuhi janji.
Jangan lupa beri
alasan yang baik dan
tepat.
Anda harus mengunci agar janji itu menjadi
kenyataan
Sebaliknya Customer
anda juga sering
berjanji untuk
menghindari anda.
Bagaimana caranya?
Anda harus mengunci
agar janji itu
menjadi kenyataan
dan dijalankan oleh
customer anda.
Kuncilah dengan
misalnya: “Saya akan
datang pada saat
tanggal yang anda
janjikan” atau
“Apakah bapak
keberatan bila saya
hubungi bapak satu
hari sebelumnya?”
Anda mungkin pernah
mendengar cerita
ini. Hanya untuk
joke tetapi bisa
memberi inspirasi
pada anda. Seorang
suami yang menemani
sang istri yang
sedang meregang
nyawa.
“Saya akan merawat
anak dengan baik,
saya akan menjaga
dan menafkahinya dan
saya tidak akan
menikah lagi sebelum
tanah kuburanmu
mengering.” Janji
seorang suami pada
istrinya ketika
istrinya sedang
menghadapi sakaratul
maut.
“Baik, Mas! Tapi Mas
harus janji
menyirami kuburanku
setiap hari” Pinta
sang istri, agar
suaminya tidak bisa
kawin lagi.
Intinya, kuncinlah
janji prospek anda
sekuat mungkin agar
anda mendapatkan
jawaban yang pasti.
YA atau TIDAK.
Ingin Beli Ebook
Komplitnya silahkan
http://www.harisubagya.com/ttcinsellingebook.html