"You
don't close a sale,
you open a
relationship if you
want to build a
long-term,
successful
enterprise."
-- Patricia Fripp
Hai!
Anda pernah ke Kebun
Raya Bogor?
Kalau anda pernah
dan anda pergi
kesana bersama pacar
anda, maka anda akan
tahu kelakuan
pengamen yang
menjengkelkan.
Bagaimana tidak
orang sedang
berduaan dan ingin
menyendiri malah di
tongkrogin.
Mau tidak mau ya
terpaksa memberi
uang. Maaf ini
bukan pengalaman
pribadi, tetapi
hasil pengamatan.
Huh! Sebel!
Kalau anda sedang
menjual produk,
jangan seperti
pengamen di kebun
raya Bogor. Customer
membeli produk
karena eneg
melihat tampang
penjualnya, bukan
karena butuh
produknya. Menjual
apapun harus sportif,
kalau kita berbicara
tentang long term
business.
Kecuali bisnis anda
hit and run.
Cari untung sejenak
dan meninggalkan
customer anda. Itu
lain cerita,
walaupun tetap saja
ini juga tidak baik.
Anda mungkin juga
sering mendengar,
pengendara mobil
yang membeli durian
dari pinggiran jalan
tol. Mereka tertipu
dan alhasil kapok!
Mereka tidak akan
membeli lagi dan
berita penipuan
itupun cepat sekali
tersebar. Lalu
bagaimana? Akankah
anda menggunakan
cara-cara yang
kurang baik?
Jadi bagaimana? Ya!
Yakinkan kalau
produk yang anda
miliki itu memberi
manfaat pada
customer, kalau
tidak jangan paksa
mereka membeli.
Apa produk sang
pengamen? Apakah
mereka menyanyikan
lagu dengan baik dan
merdu? Ataukah malah
mengganggu?
Jadi anda harus
menjual produk anda
ke orang yang
membutuhkan, mereka
akan senang dan
mereka akan menjadi
corong kesuksesan
anda yang lebih
besar.
Bagamana kalau
hanya sedikit orang
yang membutuhkan?
Tingkatkan kualitas
produk anda dengan
“fiture-fiture”
baru.
Kisah
si Gagap
Mungkin anda pernah
mendengar kisah
sigagap yang sukses
menjual buku,
melebihi salesman
lainnya yang normal.
Salesman yang normal
hanya mampu menjual
lima belas buku
paling tinggi,
sedang si Gagap
selalu habis kalau
menjual buku yang
dibawanya. Sedang
buku yang dibawanya
sekitar 25 buku.
Bagaimana tidak
bingung melihat
kejadian ini.
Managernya pun
terheran-heran.
Suatu pagi sang
manager tidak tahan
untuk segera
membongkar rahasia
kesuksesan si Gagap
ini. “Bagaimana
rahasianya kamu bisa
menjual buku ini
selalu habis?
Tolong ceritakan!”
Dengan suara
tergagap-gagap dia
bercerita “
Sasasa saya
jujujujualan
doortotototo door.
Dan sasasaya
bibibilang ma ma mau
beli bubububu buku
I ni a a a atau sa
sa sasa saya bababa
ba ca kan sa sam
sampai habis!”
Terlepas ini fiktif
atau hanya guyonan,
namun betapa
kelemahan bisa
menjadi senjata yang
justru mematikan.
Closing Ratio yang
sempurna 100%. Anda
sering mudah
mengenali kelebihan
diri, kerena memang
sifat manusia yang
selalu melihat
dirinya lebih baik
dari orang lain,
karena memang sudah
selama hidupnya
mentolerir apa-apa
yang jadi pemikiran
sikap dan
perbuatanya. Namun
bagaimana dengan
kelemahan? Anda
mengenali kelemahan
anda?
Coba sekarang temukan kelemahan anda, dan
jadikan
senjata
anda
dalam
menjual.
|
Coba sekarang
temukan kelemahan
anda, dan jadikan
senjata anda dalam
menjual. Pasti anda
bisa menemukan
kelemahan anda, dan
pasti anda juga bisa
memanfaatkan untuk
kedahsyatan anda
dalam menjual.
Maaf. Jika anda juga
berbisnis buku, dan
anda tidak gagap,
JANGAN sekali-kali
pura-pura gagap.
Pada intinya anda
harus mengenali
benar kelemahan
anda. Bisa anda
manfaatkan, atau
bisa anda hilangkan
atau anda harus
mencari bisnis yang
cocok.
Anda pernah melihat
pedagang pemutih
kulit di masjid saat
bubaran sholat
Jum’at?
Bersemangat dia
menjual pemutih
kulit, namun lupa
kulitnya sendiri
hitam kusam. Atau
anda bisa
membayangkan
pedagang penumbuh
rambut yang mujarab,
namun kepalanya
sendiri botak dan
anggota PERBAKIN
alias (PERsatuan
BAtuk KINclong-kinclong)
Kenali baik-baik
kelemahan dan
kekurangan anda.
Anda harus match
dengan produk anda.
Jika anda menjual
penumbuh rambut
usahakan rambut anda
juga lebat dan baik.
Jika anda penjual
anti jerawat,
usahakan wajah anda
juga tidak ada
jerawat. Prospek
anda akan lebih
mudah percaya dan
anda sendiri adalah
“promotion
material”-nya
Anda sering melihat
para SPG atau Beauty
Advisor yang menjual
kosmetik di mall dan
hypermarket?
Perhatikan! Mereka
didandani sedemikian
rupa agar tampak
fresh dan cantik?
Bagaimana jika tidak?
Bagaimana jika
lipstick di bibirnya
kurang menarik,
bedak di lehernya
berkumpul ketika
berkeringat dan
membuat garis-garis?
Anda bisa bayangkan?
Anda juga bisa
perhatikan para pria
yang menawarkan alat
kebugaran. Mereka
memperagakan
kebugaran tubuhnya
dengan semangat.
Badan mereka tampak
muda dan segar,
tampak fit dan
sehat. Bagaimana
bila yang menawarkan
dengan tubuh yang
bengkok dan loyo?
Apakah
anda
sesuai
dengan
produk
yang
anda
pasarkan?
|
Ada baiknya bila
anda sebagai
saleman/girl maka
evaluasi, apakah
anda sesuai dengan
produk yang anda
pasarkan?
Begitu juga bila
anda sebagai
leader/supervisor/manager,
apakah team anda
sudah sesuai dengan
produk yang anda
tawarkan. Jika
product dan
people anda
macth maka
penjualan anda tidak
akan terganggu dan
bisa meningkat
dengan baik.
Ingin Beli Ebook
Komplitnya silahkan
http://www.harisubagya.com/ttcinsellingebook.html